Tender tabung gas (SUCOFINDO vs SI)

Konversi energi dari minyak tanah ke LPG memang sangat menguntungkan untuk negara ini. Subsidi sebesar 32,5 triliun bisa dipakai untuk kepentingan yang lain. Bagi rakyat pun keuntungan karena harga LPG yang lebih murah juga pasti akan dirasakan.

 Tapi tidak mereka saja yang untung. Perusahaan2 yang menang tender pengadaan kompor gas dan tabung LPG juga akan mendapatkan rejeki nomplok. Untuk Tahun 2008 saja pertamina membuka tender sebanyak 25 juta unit.

walupun sudah begitu, masih aja perusahaan yang rakus. Mengimpor tabung gas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Dalam proses ini ada sesuatu yang menarik. 2 kepentingan dari 2 kekuatan besar. Pertamina dan Depperin. Pertamina ingin proses konversi ini dapat cepat tercapai apapun caranya.  Sedangkan Depperin ingin agar proses konversi ini juga berdampak positif bagi industri nasional.

Bagi Pertamina, jikapun harus impor, hal itu sah-sah saja yang penting proses selesai. daripada menunggu kapasitas industri nasional bisa memenuhi target mereka. Sedangkan dari Depperin ingin agar kapasitas industri nasional sudah harus bisa memenuhi target Pertamina, jadi tidakperlu impor.

Nah di sini peran Sucofindo dan SI beradu. Sucofindo melakukan proses verifikasi Kapasitas Industri Tabung Baja Nasional berdasarkan penugasan dari Depperin. dan tentu saja membawa misi dari Depperin. Sedangkan SI ditugaskan oleh Pertamina. Jika hasil dari SI menunjukkan kapasitas belum mampu, impor pun boloh2 saja dilakukan.

BTW ini blog nya NDOROKAKUNG lohhhhhh…

any comment